hari-hari di kota pati

Setelah menempuh perjalanan 7 jam dengan kereta dan disambung 2 jam perjalanan lewat jalan adpal akhirnya sampai juga di kota pati. Kota ini mengingatkan masa kecilku. Banyak pengalaman yang ku dapat semasa kecil.
Walaupun banyak perubahan yang terjadi akhir-akhir ini. Banyaknya gedung-gedung yang mulai menutupi lahan tanah,tidak begitu banyak mengubah kondisi perekonomian rakyat pati yang memang mayoritas adalah petani. Terlihat di pagi hari tidak banyak aktifitas di rumah, dan warga lebih sering terlihat di sawah- sawah.
Tanah di pati cukup subur,banyak tanaman yang dapat tumbuh dengan baik disini.semisal padi, ketela,jagung, tebu dan lain sebagainya sejenis palawija. Kondisi air yang cukup juga mendukung tumbuh dan kembangnya pertanian disini.
tapioka merupakan tepung yang dihasilkan pati dengan ekstrak air ketela dan dikeringkan sehingga membentuk butiran-butiran halus. Bahan ini sering digunakan untuk camputan makanan dan kue. Biasanya untuk kue-kue yang tidak perlu membutuhkan pengembangan kue.
Daerah industri tersebut dikenal dengan nama margoyoso atau kajen. Tiap lewat ditempat tersebut, asal anda tahu, ada bau khas tersendiri. Mungkin bagi orang yang pertama kali lewat akan terasa tidak enak. Tapi bagi penduduk situ, bau itu harum seharum dari hasil yang dihasilkannya dalam bentuk rizki bagi mereka.
Dipinggiran jalan banyak terlihat aktifitas truck bermuatan ketela yang siap diolah ditempat tersebut. Namun sayang, adanya potensi ekonomi yang cukup besar tersebut kurang begitu didukung dengan hadirnya infrastruktur yang baik dari pemerintah. Kondisi jalan menjadi rusak mengingat seringnya keluar masuk truck-truck bermuatan berat. Warga lain yang melintas cukup terganggu dengan rusaknya jalan tersebut. Terlebih lagi, disaat hujan akan memperparah situasi jalan juga.
Entah apa yang harus dilakukan, menunggu atau menanti inisiasi dari bupati baru pati yang baru dilantik tahun 2012 kemarin. Semoga segala potensi ekonomi dengan kondisi lahan yang subur dapat segera didukung dengan infrastruktur yang baik.
Berbeda dengan ketela yang ada di pati bagian utara, ke arah timur lagi akan kita temui ladang tanah yang terisi air asin. Yap ini lah yag di sebut tambak. Isinya macem-macem ada ikan, atau emang sengaja cuma diisi air yang nanti menghasilkan garam.
Tempat sentral itu namanya juwana. Kecamatan kecil yang berada di jalur ramai akses surabaya semarang. Tidak hanya disini saja, di daerah patiutara juga telah terdapat tambak-tambak baik udang, bandeng dan lainnya.
Usaha ternak ikan bandeng tidak selamanya jaya. Banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh petani. Dari makanan, kadar oksigen air, kondisi ke asinan air,cuaca dan lain-lain harus selalu dipantau. Jika lepas sedikit saja, sama seperti manusia, ikan juga akan stress yang akhirnya mempengaruhi kelangsungan hidupnya atau berpengaruh terhadap income yang di dapat petani nanti.
Yap itulah sepintas cerita usaha agribisnis yang berkembang di pati. Semoga saja petani di Indonesia tetap jaya dan gigih dapat menstabilkan harga perekonomian dalam negeri. Selain itu juga dapat bersaing dengan gencarnyaproduk-produk impor yang kian hari kian tak terbendung dan cukup mempengaruhi ekonomi nasional.